Mereka yang menerima Wahyu Babel harus mengatasi banyak pertempuran dan pencobaan. Dengan menggenggam tangan mitra spesial mereka, ‘Pengocok Tangan’ ini membawa diri mereka ke ranah Ziggurat, sebuah dimensi alternatif di mana waktu tidak lagi ada. Setiap pasangan Pengocok Tangan harus memperjuangkannya untuk mendapatkan hak untuk bertemu dengan Tuhan, yang akan menghadiahi mereka dengan mengabulkan satu pun permintaan kepada mereka. Setelah menerima permintaan perbaikan dari Profesor Makihara dari universitas terdekat, Tazuna menemukan Koyori Akutagawa, seorang gadis yang terbaring di tempat tidur yang mengingatkannya pada saudara perempuannya yang sudah meninggal, Musubu. Mengingat keinginannya yang sekarat untuk tidak pernah melepaskan tangannya, Tazuna menggenggam tangan Koyori dan membangunkan kekuatannya sebagai Pengocok Tangan. Namun, kehidupan Koyori secara langsung terkait dengan statusnya sebagai Pengocok Tangan, artinya jika Tazuna melepaskan tangannya, dia akan mati. Dengan bertemu dengan Tuhan sebagai satu-satunya harapan mereka untuk menyelamatkannya, keduanya harus menemukan cara untuk membuat kekuatan unik mereka bersatu, mengatasi Hand Shaker lawan, dan membuat keinginan mereka menjadi kenyataan.